Bandar Lampung (lampost.co) -- Badan Narkotika Nasional (BNN) Lampung akan membentuk Desa Bersih Narkoba (Bersinar). BNN juga akan me...
Bandar Lampung (lampost.co) -- Badan Narkotika Nasional (BNN) Lampung akan membentuk Desa Bersih Narkoba (Bersinar). BNN juga akan menggadeng perguruan tinggi menjadi kampus Bersih Narkoba.
Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol I Wayan Sukawinaya mengatakan akan ada 10 desa/kelurahan yang dipilih dalam program tersebut.
Jumlah minimal desa tersebut akan dipilih dari kabupaten/kota yang sudah memiliki perwakilan BNN Kabupaten Kota, seperti Metro, Way Kanan, Tanggamus, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.
Namun, Mantan Dirintelkam Polda Bali tersebut belum memaparkan secara rinci, desa mana yang bakal ditunjuk. "Jadi kita punya 5 BNNK, dari masing-masing daerah, saya target dua desa/kelurahan bersinar, saya kemarin sudah kunjungi beberapa kampus UIN, UBL, Teknokrat untuk kampus bersinar," ujarnya.
Karakteristik yang akan ditunjuk, yakni desa yang ditemukan ada peredaran narkoba, dengan skala cukup besar. Awal mula, BNN akan membangun komitmen dengan apratur tingkat kabupaten, kecamatan, hingga tingkat desa, terutama ditingkat desa, lurah, kades, hingga babimkamtibmas.
Kemudian pranata sosial di wilayah tersebut, seperti kelompok pengajian, kelompok masyarakat lainnya di desa digerakan, dengan harapan faktor pendorong pengaru-pengaruh mengkonsumsi narkoba bisa dihilangkan.
"Mulai awal Juli sudah action, dan saya target tiga bulan ke depan harus ada terwujud," katanya.
Sebelumnya, Kepala BNNP Lampung Brigjenpon I wayan Sukawinaya mengatakan, menggandeng perguruan tinggi menjadi salah satu program kerja Mantan Dirintelkam polda bali tersebut, dalam memahami secara spesifik masalah kongkrit narkoba di Lampung, guna mengurangi demand (permintaan).
Kampus bakal digandeng dengan program Kampus Bersinar (Bersih Narkoba). Pihak perguruan tinggi dilibatkan dalam dua sektor, yakni penelitian guna mengetahui secara spesifik faktor, dan karakteristik serta penyeban orang khususnya di Lampung ketergantungan Narkoba, dan juga sebagai tempat untuk mengkampanyekan melawan penggunaan narkoba dalam rangka Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.
Sejauh ini sudah tiga Kampus yang dikunjungi oleh I Wayan, yakni Universitas Teknorkat Indonesia (UTI), Universitas Bandar Lampung (UBL), dan UIN Raden Intan Lampung.
Tak hanya tiga kampus, tersebut secara bertahap seluruh Kampus juga akan dikunjungi, dan digandeng oleh BNNP Lampung. Tentunya, guna menemukan formulasi yang tepat, terkait faktor penyebab konsumsi dengam pola penekanan demand. "Semua kampus akan kita datangi," paparnya.
Selain Kampus Bersinar, BNNP Lampung juga berencana akan mendorong adanya desa atau kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar). Namun belum dipaparkan secara spesifik, desa atau daerah mana nanti yang akan ditunjuk.
Berdasarkan data dari BNNP Lampung pada tahun 2019, terdapat 24 desa/kelurahan/kampung daei 5 kabupaten/kota yang masuk dalam kategori rawan narkoba.
Yakni,Bandar Lampung (Kelurahan Panjang Utara, Kelurahan Kaliawi, Kelurahan Pasir Gintung, Kelurahan Keteguhan, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kelurahan Bakung, Kelurahan Gedong Pakuon, Kelurahan Sukajawa Baru, Kelurahan Beringin Raya, Kelurahan Penengahan, Kelurahan Sidodadi, Kelurahan Wayhalim Permai, dan Kelurahan Jagabaya Dua), Kabupaten Lampung Selatan (Desa Merakbatin, Desa Pemanggilan, dan Desa Bakauheni), Kabupaten Lampung TImur (Desa Adirejo), Kabupaten Way Kanan (Kampung Negeri Baru, Kampung Blambangan Umpu, Kampung Banjar Agung, Kampung Gunung Labuhan, dan Kampung Bukit Gemuruh), Kabupaten Mesuji (Desa Wiralaga I dan Desa Wiralaga II).
Angka Prevalensi Pengguna narkoba di Lampung tahun 2019 turun menjadi 0.9 dengan estimasi pernah pakai dan satu tahun terakhir pemakai yakni 31.181. Angka ini turun dari prevalensi pengguna tahun 2017 yakni 1.94.
Jika diurutkan berdasarkan angka Prevalensi pengguna, Lampung kini berada di urutan ke-12 se Nasional dan 8 se-Sumatera. Ada dua provinsi yang angka prevalensi penggunanya sama dengan Lampung yakni Bengkulu dan Banten.
Setiaji Bintang Pamungkas
Sumber:
COMMENTS